MEREK DAN KEMASAN
1.
Kacang
Dua Kelinci
Merek produk di atas adalah Kacang
Garing Dua Kelinci. Merek dan kemasan produk tersebut memiliki arti dan
sejarahnya. Pada suatu ketika di Surabaya Ho Sie Ak dan Lauw Bie Giok serta
keluarganya memiliki sebuah toko kecil. Suatu hari seorang petani kacang datang
dan ingin menitipkan kacang kulit untuk dijual di toko itu. Keluarga itu
melihat kemasan kacang yang rupanya kurang menarik dan sempat bertanya-tanya
apakah produk ini akan laku dijual.
Pada suatu ketika saat Hadi pergi
memancing dan saat ia memikirkan mengenai produk kacang tersebut sambil
memancing tiba-tiba dua ekor ikan melompat dari air. “Wah, ini pertanda”
pikirnya. Saat ia kembali, ia meminta seseorang kenalannya untuk mendesain
sebuah logo dan kemasan untuk produk kacang tersebut dengan memasukkan gambar
dua ekor ikan seperti yang ia lihat. “Tolong buatkan yang seperti ini ya,”
katanya, sambil memberikan kertas pembungkus dengan gambar dua ekor kelinci.
Setelah selesai, jadilah desain logo
dengan gambar dua ekor kelinci yang tengah memancing sambil duduk di atas
kacang dengan dua ekor ikan melompat dari dalam air. Gambar ini menjadi logo
dari “Sari Gurih,” sebuah usaha kecil dalam bidang pengemasan kacang.
Perusahaan ini mulai berkembang dan
gambar dua kelinci itu mulai banyak dijumpai di banyak toko. Orang mulai
mencari produk kacang Sari Gurih, tapi bukan dengan menyebut namanya. Mereka
umumnya bertanya, “Ada kacang Dua Kelinci?” Akhirnya nama Sari Gurih tidak
digunakan lagi dan perusahaan itu mengganti namanya menjadi Dua Kelinci
pada tahun 1985.
2. Teh
Botol Sosro
Produk ini pada awal mulanya diberi nama Teh cap Botol.
Nama ini pula yang merupakan cikal bakal nama teh botol yang hingga kini di
kenal masyarakat Indonesia. Pada masa itu, teh dalam kemasan belum terlalu
populer seperti sekarang ini. Teh beredar dalam bentuk teh kering yang hanya
bisa dinikmati setelah dimasak dengan air hangat. Sekitar tahun 1953, Sosro
hijrah ke Jakarta dan mulai memperkenalkan istilah teh dalam kemasan berbrntuk
botol. Ide pengemasan botol merupakan hasil pemikiran karena seringnya Sosro
mengalami kesulitan dalam memperkenalkan produknya kepada masyarakat. Beberapa kali
kegagalan dalam penyajian kepada masyarakat dalam bentuk tester, memberikan
suatu kesempatan bagi Sosro untuk mengemas produknya dalam bentuk an isi yang
lebih baik, dan hasilnya teh dimasukkan kedalam botol. Berikut adalah
perkembangan botol yang digunakan oleh Sosro.
Penggunaan Botol sebagai Kemasan
Teh Siap Minum
Perkembangan Desain Kemasan Botol Sosro
|
Perkembangan
botol dapat dituliskan sebagai berikut:
Botol versi 1:
Dikeluarkan pada tahun 1970 dengan
merek TEH CAP BOTOL SOFT DRINK SOSRODJOJO
Botol Versi 2:
Dikeluarkan pada tahun 1972 dengan
merek TEH CAP BOTOL (dengan penulisan “CAP” lebih kecil, sehingga orang
lebih membaca TEH BOTOL), selain itu penulisan soft Drink dihilangkan, dan
tulisan TEH BOTOL diganti dengan warna merah putih yang menggambarkan produk
asli Indonesia. Penulisan Sosrodjojo juga disingkat menjadi SOSRO dalam logo
bulat merah.
Botol Versi 3:
Pada tahun 1974, terjadi perubahan
design botol yang ke III. Design botolnya tidak seperti botol versi I & II.
Dengan bentuk botol yang baru dan perubahan pada penulisan merek THE BOTOL SOSRO pada kemasannya.
Design botol yang ketiga ini diperkenalkan seiring dengan didirikannya pabrik PT. SINAR SOSRO yang pertama di daerah Cakung, Jakarta.
-
LOGO TEHBOTOL SOSRO
Ada yang menarik dari perkembangan
botol diatas, yakni penggunaan logo pada produk. Tahun 1970, Sosro tidak
menggunakan picture mark apapun untuk mengungkapkan identitasnya. Sosro hanya
mencantumkan nama Sosro dengan huruf. Sangat berbeda dengan apa yang bisa kita
lihat pada botol versi III pada tahun 1974. Sosro telah melakukan perubahan
yang sangat mendasar, baik dari segi logo maupun branding produk. Nama sosro
dikemas dalam warna putih dibalut lingkaran berwarna kemerahan khas warna teh
dan mirip pula bentuk tutup botol jika dilihat dari atas. Penggunaan huruf yang
sederhana memberikan kesan yang baik dalam ingatan siapapun penikmat teh
Indonesia. Huruf Tehbotol juga menjadi andalan produk Sosro. Huruf yang
berbentuk unik, eye-catching dengan format mengalir sangat cocok dengan
pesan yang ingin disampaikan Sosro. Bentuk seperti ini sangat kental dengan
nuansa Indonesia. Sangat klasik dan menarik.
|
Logo Tehbotol Sosro
|
3. ADIDAS
Merek sepatu yang sangat terkenal ini dimulai pada tahun 1920 oleh Adi (Adolf) Dassler di
ruang cuci milik Ibunya. Waktu itu Adi Dassler membuat proyek
kecil-kecilan dengan
membuat sepatu olahraga. Karena tingginya kualitas sepatu yang dihasilkannya, akhirnya bisnis
kecil-kecilan tersebut
mulai
membuahkan hasil. Pada
tahun 1924,
Adi Dassler dan saudaranya Rudolf Dassler mendirikan “Dassler
Brothers OGH” yang nantinya menjadi cikal bakal Adidas sekarang.
Komitmen Adi Dassler pada kualitas, membawa Dassler Brothers sebagai produsen sepatu berkualitas tinggi, sehingga sering dipakai oleh atlit-atlit legendaris masa itu untuk Olimpiade. Puncak keterkenalan sepatu Dassler
Brothers adalah ketika Jesse
Owen menjadi
atlit paling
sukses pada
Olimpiade Berlin pada
tahun 1936 dengan mengenakan
sepatu buatan
Dassler.
Pada tahun
1948,
Adi dan Rudolf memutuskan
untuk
berpisah
dan masing-masing
membuat
merek sepatu
sendiri.
Rudolf
membuat merek sepatu
‘Puma’ sedangkan
Adi membuat merek ‘Adidas.’
Pengambilan
nama
Adidas
berasal
dari
nama
Adi Dassler
dengan
menggabungkan
nama
depan
Adi dan satu
suku
kata
nama belakang
Dassler
yakni
‘das’
sehingga
menjadi
kata
‘Adidas’.
Sekadar
informasi
bahwa
nama
asli dari
Adi Dassler
adalah Adolf
Dassler, tapi orang
Jerman
sering memanggil
nama Adolf
sebagai Adi.
Didukung
oleh
kemajuan
bidang
penyiaran
dan pertelevisian,
adidas
menikmati
keuntungan
dari
event
olahraga
seperti
Olimpiade
atau sepakbola, karena
logo 3 stripes
mereka
mudah
dikenali
dari
jauh.
Ia pun mendafarkan
logo
3 stripes
sebagai
trademark dari
adidas.
3 stripes
yang
diciptakan agar
kaki
stabil,
namun
akhirnya
menjadi
logo.
Penggunaan logo Adidas sendiri baru dipergunakan pada sekitar tahun 1948, pada saat dua bersaudara Dassler tersebut berpisah. Secara visual, logo Adidas hanya berupa huruf Adidas, dengan nama Adolf Dassler diatasnya serta ilustrasi sepatu ditengahnya.
Dengan merek ini, sepatu buatan
Adi Dassler mencapai titik kesuksesannya, dengan diakuinya merek sepatu Adidas diajang pesta olahraga dunia seperti Olimpiade Helsinki, Melbourne, Roma dan lainnya. Serta saat itu tim sepakbola
Jerman menjadi juara dunia sepakbola dengan menggunakan
sepatu Adidas.
Pada tahun 1972, logo Adidas mengalami perubahan yakni dengan menggunakan konsep ‘Trefoil Logo’, yaitu logo dengan visual
tiga daun terangkai. Konsep tiga daun ini memiliki makna simbolisasi dari
semangat Olimpiade yang menghubungkan pada 3 benua. Sejak saat itulah Adidas
menjadi sepatu resmi yang dipergunakan pada even Olimpiade diseluruh dunia.
Akhirnya setelah bertahun-tahun berjaya dan mengalami
liku-liku perkembangan usaha, pada tahun 1996, Adidas mengalami modernisasi
dengan menerapkan konsep ‘We knew then – we know now’ yang kurang lebih
menggambarkan kesuksesan masa lalu dan kejayaan hingga kini. Adapun logo baru
yang digunakan secara visual berupa tiga balok miring yang membentuk tanjakan
yang menggambarkan kekuatan, daya tahan serta masa depan. Sejak saat itu logo
Adidas tidak pernah mengalami perubahan, serta masih berjaya hingga saat ini.
4.Mercedes-Benz
Logo bintang segitiga Mercedes punya arti khusus
— dominasi perusahaan yang meliputi darat, laut, dan udara. Sedangkan nama
Mercedes berasal dari seorang pengusaha Austria dan pecinta otomotif, Emil
Jellinek. Dia memiliki seorang anak bernama Mercedes. Jellinek tak hanya
menjual mobil Daimler-Motored-Gesellschaft (DMG) namun berpartisipasi dalam
balap motor pertama di Jerman. Saat itu dia mengendarai kendaraan yang dibuat
DMG di balik nama samarannya, Mercedes.Saat itu, Mercedes merujuk ke nama tim
dan pengemudi. Namun, saat ini Mercedes adalah hasil merger dua perusahaan
mobil, Daimler-Motored-Gesellschaft atau DMG, yang didirikan oleh Gottlieb
Daimler dan Wilhelm Maybach, serta Benz & Cie, yang didirikan oleh Karl
Benz.Logo saat ini, bintang dalam lingkaran, diperkenalkan untuk pertama
kalinya di 1937.
5.Apple
Sebelum menjadi logo Apple seperti
sekarang, logo Apple telah mengalami beberapa kali perubahan. Logo Apple yang
pertama sedikit rumit yaitu berupa gambar Issac Newton yang sedang duduk
membaca buku dibawah pohon apple. Logo tersebut di rancang oleh Ronald Wayne pada tahun 1976.
Menurut Janoff bekas gigitan
yang ada pada apple tersebut pada awalnya dibuat sebagai variasi yaitu untuk
membedakan bahwa gambar tersebut adalah apple bukanlah jeruk atau tomat.
Sementara warna pelangi tersebut dicetuskan sendiri oleh Steve Jobs. Penempatan warna pelangi yang keliru tersebut bukanlah
tanpa alasan. Penempatan warna tersebut bermaksud untuk menunjukkan filosofi
"Keluar dari aturan baku" yang berarti kebebasan dan keberanian
perusahaan untuk berinovasi dan merevolusi teknologi.
Banyak orang
percaya pemilihan logo Apple tersebut berkaitan dengan beberapa hal berikut :
Mengenang
Alan Turing, bapak komputer dunia yang mengakhiri hidupnya dengan memakan buah
Apple yang mengandung sianida. Mengenang Issac Newton yang diceritakan menemukan
teori hukum gravitasi setelah melihat sebuah apel yang jatuh dari pohon.
Berawal dari
kegemaran Steve Jobs yang vegetarian
terhadap buah apel. Sehingga dia memutusakan untuk menamakan dan memberi logo
perusahaanya dengan buah apel.
Terinspirasi
dari grup band legendaris The Beatles, yang terdapat logo Apple di salah satu
albumnya.
Perusahaan yang dicetus oleh Steve
Jobs tersebut telah menggunakan logo Apple tersebut selama 22 tahun sejak tahun
1977. Sampai pada tahun 1997 setelah kembalinya Steve Jobs ke perusahaan Apple.
Steve Jobs memutuskan untuk memodifikasi logo Apple menjadi lebih minimalis
yaitu logo Apple monokromatik. Pengantian logo tersebut untuk mengikuti
perkembangan jaman dan memberi maksud bahwa perusahaan Apple telah memasuki
millenium baru dunia teknologi.
0 komentar:
Posting Komentar