Jumat, 19 September 2014

Filled Under:

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pembelian Produk Sophie Martin

06.52

    BAB I
PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang Masalah

Persaingan bisnis bukanlah hal baru dalam dunia perdagangan global,terutama dalam memperebutkan pasar potensial dan mempertahankan konsumen yang ada. Dewasa ini, hampir setiap perusahaan, besar atau kecil, pasti tersentuh oleh persaingan global (Kotler,2000:23). Dalam hal ini perusahaan barang atau jasa yang bersangkutan dituntut jeli untuk menangkap peluang yang ada agar dapat bertahan seiring dengan perubahan zaman. Kecenderungan kemajuan dalam berbagai hal berdampak pula pada perilaku dan gaya hidup manusia. Keinginan pemenuhan kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, dan papan yang semula sederhana berkembang lebih kompleks.

PT Sophie Martin Indonesia merupakan perusahaan Multi Level Marketing (MLM) yang beroperasi di Indonesia sejak tahun 1994. Sudah lebih dari 13 tahun lamanya Sophie Martin berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.Perusahaan ini tumbuh menjadi perusahaan penyedia produk fashion yang mempunyai peranan penting di Indonesia.MLM merupakan suatu cara atau metode menjual barang secara langsung kepada pelanggan melalui jaringan yang dikembangkan oleh para distributor lainnya; pendapatan dihasilkan terdiri dari laba eceran dan laba grosir ditambah dengan pembayaran-pembayaran berdasarkan penjualan total kelompok yang dibentuk oleh sebuah distributor. (clothier, 1994:33).

Fashion pada masa ini sudah sangat jauh berbeda fungsinya dengan masa lampau, bila pada masa lampau fashion mungkin hanya berfungsi sebagai pelindung tubuh dari terik matahari dan cuaca, maka pada saat ini fashion juga berfungsi sebagai gaya hidup atau biasa disebut lifestyle. Tak dapat dipungkiri, fashion telah mengakarkan pengaruhnya dengan kuat pada kehidupan manusia modern. Oleh karena itu, PT. Sophie Martin menerapkan strategi pemasaran untuk merebut pasar sasaran sebanyak mungkin dengan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi dalam lingkungan pemasarannya. Dengan meningkatnya aktivitas perusahaan yang bergerak di bidang fashion,maka perlu adanya analisis terhadap perilaku konsumen dalam rangka meningkatkan volume penjualan. Hal tersebut dilakukan untuk melihat faktor-faktor apa yang mempengaruhi keinginan konsumen terhadap produk yang dipasarkan.

Menurut pengamatan penulis bahwa analisis perilaku konsumen yang dilakukan Sophie Martin dalam kegiatan usahanya sangat menentukan atau berpengaruh dalam usaha mendapatkan konsumen yang sebanyak-banyaknya, sehingga dapat meningkatkan volume penjualannya.Sehubungan dengan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut pada Sophie Martin dengan judul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pembelian Produk Sophie Martin.

1.2.        Rumusan Masalah

                    Berdasarkan uraian di atas, maka masalah pokok yang dapat dirumuskan adalah:
1.     Apakah faktor keluarga, situasi ekonomi, dan gaya hidup mempengaruhi
konsumen dalam melakukan keputusan pembelian produk Sophie Martin ?
2.     Faktor manakah yang memberikan pengaruh dominan terhadap keputusan
konsumen dalam pembelian produk Sophie Martin ?

1.3.        Tujuan Penelitian

                      Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai yaitu :
1. Untuk mengetahui apakah faktor keluarga, situasi ekonomi, dan gaya hidup mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian produk
                        Sophie Martin.
              2.  Untuk mengetahui faktor mana yang memberikan pengaruh dominan terhadap
keputusan konsumen dalam pembelian produk Sophie Martin

1.4.            Manfaat Penelitian

                     Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat. Adapun manfaat yang dapat                       disumbangkan dari hasil penelitian ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.        Manfaat bagi ilmu pengetahuan.
Sebagai literatur pendukung sehingga dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain di waktu yang akan datang.
2.       Manfaat bagi peneliti.
                        Sebagai penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh penulis selama di bangku kuliah                           dalam bidang pemasaran.
3.       Manfaat bagi perusahaan yang bersangkutan.
                        Sebagai sumbangan pemikiran untuk dipakai sebagai alternatif dalam strategi.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang serta mendapatkan laba.Perusahaan harus mempelajari apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen agar usahanya terus berjalan.Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2000:10).
Peter Drucker seorang pakar terkemuka mengatakan orang dapat mengangap bahwa penjualan akan selalu dibutuhkan, akan tetapi tujuan pemasaran adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya mampu menjual dirinya sendiri. Idealnya pemasaran harus menghasilkan pelanggan yang siap membeli yang dibutuhkan selanjutnya adalah menyedikan produk atau jasa tersebut.

2.1.1.       Konsep Pemasaran

                       Falsah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap keinginan                   dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang berdasar pada konsep pemasaran ini                   harus diarahkan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Secara khusus dapat dikatakan bahwa                  konsep pemasaran adalah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan                       konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan                         (Swastha 1996). Dari defenisi tersebut perusahan memiliki konsekuensi seluruh kegiatan                    perusahaan harus diarahkan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan mampu memberikan              kepuasan agar mendapat laba dalam kebutuhan konsumen dan mampu memberikan kepuasan              agar mendapat laba dalam jangka panjang. Organisasi perusahaan yang menerapkan konsep              pemasaran ini disebut organisasi pemasaran. Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci             untuk meraih tujuan organisasi adalah  menjadi lebih efektif dari pada para pesaing dalam                 memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan pasar sasaran               (Kotler, 2000:11).

          Ada tiga faktor penting  yang digunakan sebagai dasar dalam konsep pemasaran (Swastha,1996):

a.       Orientasi Konsumen
Pada intinya jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen ini maka:
1.  Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
2.  Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.
3.  Menentukan produk dan program pemasarannya.
4.  Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan serta tingkah laku mereka.
5.  Mentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik beratkan pada mutu yang baik, harga yang murah atau model yang menarik.

b.       Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan
                      Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua elemen pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Hindari adanya pertentangan antaraperusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi koordinasi dan integrasi ini dapat menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran yaitu manajer pemesaran. Jadi dapat disimpulkan setiap orang dan bagian dalam perusahaan turut serta dalam upaya yang terkoordinir untuk memberikan kepuasaan konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai

c.       Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen.
Salah satu tujuan dari perusahanan adalah untuk mendapatkan profit atau laba. Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan kemampuan yang lebih besar. Sebenarnya laba merupakan tujuan umum dari sebuah perusahaan.

              d. Stategi pemasaran

Merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan satu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “ Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya,sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melelui strategi pemasarannya”.Karenapadakondisikritisjustru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapat masyarakat.

Pemasaran menurut W.J. Stanton adalah sesuatu yang meliputi seluruh sitem
yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli. Berdasarkan defenisi diatas proses pemasaran dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu:
1.      Kosumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan
  perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
2.       Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan
dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen sampai pengiriman produk agar sampai ketangan konsumen secara cepat.
3.  Mengenal dan memahami kosumen sedemikian rupa sehingga  produk cocokdengan mereka dan dapat terjual dengan sendirinya.

         Dalam pemasaran terdapat enam konsep  yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi (Kotler, 2000 : 15):

1.       Konsep Produksi
                                   Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang
tersedia dimana - mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi yang didistribusi dengan luas. Disini tugas manajeman adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2.       Konsep Produk
                                  Konsep ini mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang
menawarkan mutu, performasi dan ciri - ciri yang terbaik. Tugas manajeman disini adalah membuat produk berkualitas karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri - ciri terbaik.
3.       Konsep Penjualan
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen dibiarkan begitu saja maka organisasi harus berupaya melaksanakan penjualan dan promosi yang agresif.
4.       Konsep Pemasaran
Konsep ini mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yangdiharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5.       Konsep Pemasaran Sosial
Konsep ini berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pesar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien dari pada para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6.       Konsep Pemasaran Global
Pada konsep global ini,manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor – faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategiyang mantap.


2.2. Pengertian Perilaku Konsumen

                           Banyak perusahaan mencoba untuk mengerti perilaku konsumen, agar mereka
dapat memberikan konsumen kepuasan yang lebih besar. Perilaku konsumen menurut Basu Swastha dan Handoko (1987:9) adalah : “Kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan tersebut.”
Dari pengertian perilaku konsumen di atas ada dua elemen penting yaitu,elemen proses pengambilan keputusan dan elemen kegiatan secara fisik. Kedua elemen tersebut melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan menggunakan barang dan jasa. Konsumen membeli barang dan jasa adalah untuk mendapatkan manfaat dari barang dan jasa tersebut. Jadi perilaku konsumen tidak hanya mempelajari apa yang dibeli atau dikonsumsi oleh konsumen saja, tetapi juga dimana,bagaimana kebiasaan dan dalam kondisi macam apa produk dan jasa yang dibeli.

2.2.1.       Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Suatu cara untuk memahami perilaku konsumen adalah dengan mempelajari faktor-faktor yang menjadi pendorong bagi seseorang serta respon dari mereka terhadap faktor tersebtu. Konsumen potensial terpengaruh oleh berbagai faktor pendorong termasuk marketing mix yang dilakukan oleh para penjual. Berbagai faktor tersebtu menyatu dalam pikiran konsumen, diolahnya sedemikian rupa sampai akhirnya ia membuat keputusan pembelian, serta respon yang ia berikan terhadap faktor-faktor pendorong (stimulus) tersebut berupa tindakan membeli atau tidak membeli produk yang ditawarkan.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler (2000:144) adalah sebagai berikut :
1.       Faktor Kebudayaan
Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling besar dalam bentuk
perilaku konsumen. Berikut ini akan dijelaskan peranan dari budaya, sub budaya, dan kelas sosia. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.Sub budaya merupakan sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai sma berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi.Kelas sosial merupakan divisi masyarakat yang relative permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan tingkah laku yang serupa.
2.       Faktor Sosial
Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor social, seprti
kelompok kecil, keluarga, serta peran dan status sosial konsumen.Kelompok merupakan dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama.Keluarga adalah organisassi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara mendalam. Pemasar tertarik dalam peran dan pengaruh suami, isteri, dan anak-anak pada pembelian berbagai produk dan jasa.Peran dan status maksudnya setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat.Orang seringkali membeli produk yangmenunjukkan statusnya dalam masyarakat.
3.       Faktor Pribadi
                        Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap                   daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep pembeli.
Umur dan tahap daur hidup Orang membeli barang dan jasa yang mereka beli selama masa hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabot, dan rekreasi sering kali berhubungan dengan umur. Membeli juga dipengaruhi oleh tahap daur hidup keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan kedewasaannnya. Pemasar sering kali menentukan sasaran pasar dalam bentik tahap daur hidup dan mengembangkan produk yang sesuai serta rencana pemasaran untuk setiap tahap.Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pekerjaan kasar cenderung membeli lebih banyak pakaian untuk bekerja, sedangkan pekerjaan kantor membeli lebih banyak jas dan dasi. Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang mempunyai minat di atas rata-rata akan produk dan jasa mereka.
Situasi Ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar produk yang peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat minat. Bila indicator ekonomi menunjukkan resesi,pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, memposisikan kembali, dan mengubah harga produknya.
Gaya Hidup merupakan pola kehidupan seseorang yagn diwujudkan dalam aktivitas,interes, dan opininya.
Kepribadian dan Konsep Diri mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respons yang relative konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri. Sedangkan konsep diri merupakan apa yang dimiliki seseorang member kontribusi pada dan mencerminkan identitas mereka. Jadi, agar dapat memahami tingkah laku konsumen, pertama-tama pemasar harus dapat memahami hubungan antara konsep diri konsumen dan miliknya.
4.       Faktor Psikologis
Pilihan barang yang dibeli seseoranglebih lanjut dipengaruhi oleh empat faktor psikologi yang penting yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, serta keyakinan dan sikap.Motivasi merupakan kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhannya.Persepsi meurpakan proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan,dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti mengenai dunia.Pengetahuan menggambarkan perubahan dalam tingkah laku individual yang munculdari pengalaman.

Keyakinan dan Sikap

            Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu.Sedangkan sikap adalah evaluasi, perasaan, dan kecenderungan dari seseorang
terhadap suatu obyek atau ide yang relative konsisten.

2.3. Proses Keputusan Pembelian
Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadianya termasuk: usia, pekerjaan, keadaan ekonomi. Perilaku konsumen akan menentukan proses pengambilan keputusan dalam melakukan pembelian. Keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk (2000 :437) adalah “the selection of an option from two or alternative choice”. Jadi, keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada.
Menurut Kotler (2000:173-178) ada beberapa tahap dalam mengambil suatu keputusan untuk melakukan pembelian, antara lain :
1.           Pengenalan masalah
Pengenalan masalah merupakan faktor terpenting dalam melakukan proses pembelian, dimana pembeli akan mengenali suatu masalah atau kebutuhan. Pembeli akan menyadari adanya perbedaan antara keadaan yang sesungguhnya
dan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan tersebut dapat digerakkan oleh rangsangan dalam diri pembeli atau dari luar dan semua rangsangan itu dapat menyebabkan seorang pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan.
2.         Pencarian informasi
Seorang selalu mempunyai minat atau dorongan untuk mencari informasi. Apabila dorongan tersebut kuat dan obyek yang dapat memuaskan kebutuhan itu tersedia maka konsumen akan bersedia untuk membelinya. Tetapi jika dorongan tersebut tidak kuat maka konsumen tentu akan mencari informasi lebih lanjut yang mendasari kebutuhannya.
3.        Evaluasi Alternatif
Konsumen akan mempunyai pilihan yang tepat dan membuat pilihan alternatif secara teliti terhadap produk yang akan dibelinya. Terdapat konsep-konsep dasar tertentu yang dapat membantu penilaian konsumen, yaitu:
              a. Sifat-sifat produk; terdapat anggapan bahwa setiap konsumen rnemandang
suatu produk sebagai himpunan dari siht-sifat atau ciri-ciri tertentu.
              b. Konsumen mengaitkan bobot pentingnya ciri-ciri yang berbeda itu dengan
cirri-cirinya yang menonjol yaitu ciri-ciri yang masuk ke dalam benak konsumen untuk mempertimbangkan ciri-ciri suatu produk.
c. Masing-masing konsumen mempunyai kepercayaan sendiri terhadap suatu merk. Kepercayaan konsumen mungkin berbeda-beda terhadap ciri-ciri produk yang sebenarnya sesuai dengna pengalamannya dan dampak dari persepsi
              d. Konsumen dianggap memilki sebuah fungsi kemanfaatan untuk setiap ciri.
Fungsi kemanfaatan menggambarkan bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh dari produk dan alternatif yang berbeda bagi setiap ciri.
4.       Keputusan Pembeli
                     Setelah konsumen mempunyai evaluasi alternatif maka konsumen membuat keputusan untuk membeli. Penilaian keputusan menyebabkan konsumen membentuk pilihan merek di antara beberapa merek yang tersedia. Konsumen mungkin juga membentuk suatu maksud membeli dan cenderung membeli merek yang disukainya.Dalam mengambil keputusan untuk membeli mempunyai lima macam keputusan membeli :
a. Keputusan tentang merek
b. Keputusan membeli dari siapa
c. Keputusan tentang jumlah produk yang akan dibeli
d. Keputusan tentang waktu membeli
e. Keputusan dalam cara pembayaran

3.      Kerangka Pikir

        Berdasarkan pada penjelasan di halaman sebelumnya, pada bagian ini akan dijelaskan pula tentang susunan kerangka pemikiran.

4.       Hipotesis
             Berdasar pada penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut :
1.      Diduga bahwa keluarga, situasi ekonomi, dan gaya hidup berpengaruh positif terhadap   konsumen dalam melakukan keputusan pembelian produk Sophie Martin.
2.       Diantara ketiga faktor tersebut, gaya hidup memberikan pengaruh
dominan terhadap konsumen dalam melakukan keputusan pembelian
produk Sophie Martin.







BAB III
METODE PENELITIAN

5.1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini membahas perilaku konsumen atau faktor apa sajakah yang buat mahasiswa/i memilih untuk membeli produk-produk yang ada pada Shopie Martin.

5.2.  Lokasi dan Objek Penelitian
                                         
Pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan. Adapun lokasi atau obyek penelitian yaitu pada mahasiswa/i  Sophie Martin Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala yang berlokasi di Darussalam, Banda Aceh.

5.3  Populasi, Sampel
5.3.1.   Populasi
        Populasi adalah jumlah obyek (satuan-satuan atau individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga. Dalam penelitian ini populasi mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsyiah yang menggunakan produk Shopie Martin sebanyak 100 orang.
5.3.2.   Sampel
Sampel adalah bagian kecil dari suatu populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap dapat mewakili dari keseluruhan populasi. Melihat luasnya jumlah populasi tersebut, maka kami membatasi untuk pengambilan sampel. 
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling, yaitu teknik penentuan sampel  berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja mahasiswa/i  yang menggunakan produk  Sophie Martin  yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang ditemui itu cocok sebagai sumber data.  Penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung dengan mendatangi 50 responden yang menggunakan produk  Sophie Martin.


5.4.  Jenis dan Sumber Data
5.4.1.  Jenis Data

1. Data Kuantitatif
   Merupakan penelitian yang lebih berdasarkan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan suatu penaksiran. Isi rencana analisa data selalu didasarkan pada rencanapenelitian yang telah dirumuskan dan data yang sudahsiap diolah.

2.    Data Kualitatif
        Data kualitatif merupakan data yang tidak dapat dihitung dan bukan berupa angka-angka yang dapat dikuantifisir antara lain sejarah singkat perusahaan,visi, filosofi, dan nilai perusahaan, kegiatan produksi perusahaan, dan struktur organisasi berikut uraian pekerjaannya, serta kondisi umum perusahaan.

5.3.2 Sumber Data

Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan penulis yaitu :
1.       Data primer yaitu data-data yang diperoleh dari perusahaan serta wawancara langsung dan memberikan kuisioner  kepada konsumen perusahaan yang dianggap berkaitan dengan penelitian ini.
2.      Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari luar perusahaan berupa referensi buku serta literatur lainnya yang relevan dengan masalah yang dibahas dan juga sebagai dasar untuk peralatan teori penulis.

5.4.Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah sebagai berikut :
1.       Penelitian Langsung (Field Research) yaitu penelitian dilakukan dengan cara observasi langsung dan wawancara dengan pimpinan dan staf perusahaan yang berkompeten terhadap masalah yang diteliti.
2.   Penelitian Kepustakaan (Library Research) yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan mempelajari berbagai literatur, buku, referensi,dokumen, dan sebagainya yang berkaitan dengan objek pembahsan sebagai bahan analisis.

5.4.1.           Skala Pengukuran Instrumen

     Skala pengukuran digunakan untuk mengklasifikasikan variabel yang akan di ukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya. Dalam penelitian ini di gunakan Skala Likert yang merupakan salah satu bentuk dari Skala Sikap. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.Menurut Simamora (2002: 46) Skala Likert, yang juga disebut summated-ratings scale, merupakan teknik pengukuran sikap yang paling luas di gunakan dalam riset pemasaran. Skala ini memungkinkan responden untuk mengekspresikan intensitas perasaan mereka. Pertanyaan yang di berikan adalah pertanyaan tertutup. Pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah sampai paling tinggi. Pilihan jawaban bisa tiga, lima, tujuh, dan Sembilan.Yang pasti ganjil.Semakin banyak pilihan jawaban,maka jawaban responden semakin terwakili.

Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut (Riduwan, 2008: 86): Pernyataan Positif
Sangat setuju              (SS)   = 5
Setuju                         (S)     = 4
Netral                          (N)    = 3
Tidak Setuju               (TS)   = 2
Sangat Tidak Setuju    (STS) = 1

Pernyataan Negatif
Sangat setuju               (SS)   = 1
Setuju                          (S)     = 2
Netral                           (N)    = 3
Tidak Setuju                 (TS)  = 4
Sangat Tidak Setuju    (STS) = 5


5.4.2.           Metode Analisis Data

Adapun Metode Analisis Data yang digunakan untuk pembahasan dalam penelitian ini adalah:

1.      Analisis Deskriptif

Metode analisis yang dilakukan untuk menafsirkan data - data dan keterangan yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan, menyusun dan mengklasifikasikan data - data yang diperoleh yang selanjutnya akan dapat digunakan untuk memberikan gambaran sebenarnya mengenai  faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli produk Sophie Martin.

2.       Uji Validitas dan Reliabilitas

                      Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah koesioner layak
digunakan sebagai instrument penelitian. Valid artinya data yang diperoleh melalui koesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh melalui koesioner hasilnya konsisten bila digunakan peneliti lain. Penulis menggunakan bantuan program software SPSS versi 18  untuk memperoleh hasil yang terarah.

3.       Analisis Regresi Linear Berganda ( Multiple Linear Regression )

     Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (keluarga,situasi ekonomi, gaya hidup) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian konsumen). Persamaan regresi linear berganda dengan tiga variabel bebas yaitu:
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + è
Dimana:
b0                 = Konstanta
b1, b2, b3     = Koefisien regresi
Y                  = Skor dimensi variabel keputusan konsumen
X1                = Skor dimensi variabel keluarga
X2                = Skor dimensi variabel situasi ekonomi
X3                 = Skor dimensi variabel gaya hidup
è                    = Standar Error

4.       Uji Fhitung  (Uji Serentak)
        Uji Fhitung dilakukan untuk melihat secara bersama - sama apakah ada pengaruh positif signifikansi dari variabel bebas (X1,X2,X3) yaitu keluarga,situasi ekonomi, gaya hidup terhadap keputusan pembelian konsumen yang merupakan varibel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam uji Fhitung ini adalah :

a. H0 : b1 = b2 = b3 = 0
Artinya variabel bebas secara bersama - sama tidak berpengaruh positif signifikan terhadap variabel terikat.
b. Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0
Artinya variabel bebas secara bersam - sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.Nilai Fhitung  akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Kriteria pengambilan keputusan yaitu :
H0 diterima bila Fhitung  < Ftabel  pada a = 5%
Ha  diterima bila Fhitung  > Ftabel  pada a = 5%

5.              Uji t  (Parsial)

                          Uji thitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas yaitu X1,X2,X3 yang merupakan variabel keluarga,situasi ekonomi, gaya hidup terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) yang merupakan variabel terikat pada Sophie Martin. Model hipotesis yang digunakan dalam uji thitung ini adalah :

H0 : bi = 0 ( variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat ).
H0  : bi = 0  ( variabel bebas secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat ).Nilai thitung dibandingkan dengan nilai ttabel. Kriteria pengambilan keputusan
yaitu :
H0 diterima bila ttabel > thitung  pada a = 5%
Ha diterima bila thitung < -ttabel  atau thitung  > ttabel pada a = 5%

6.      Pengujian Koefisien Determinan (R2)

                         Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar terhadap variabel terikat.Dengan kata lain koefisien determinan digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas yang diteliti ( X1, X2, X3) yaitu variabel keluarga,situasi ekonomi, gaya hidup terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) yang merupakan variabel  terikat. Koefisien determinan (R2) berkisar
antara nol sampai dengan satu     ( 0 ≤ R2 ≤  1). Hal ini berarti R2 = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

DAFTAR PUSTAKA

Clotier.1994.Multi Level Marketing.Jakarta:Erlangga
Kotler, Philip ,2000 , Manajemen Pemasaran, PT. Indeks, Jakarta.
Riduwan, Drs., M.B.A. 2008. Metode&TeknikMenyusunTesis. Bandung: Alfabeta.
Santoso , Siggih, 2002, Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat, PT. Alex Media
Komputindo Gramedia, Jakarta.
Schiffman, Leon G. & Leslie Lazar Kanuk, 2000, “Consumer Behavior,” 7th  Edition,     
Prentice Hall, United States
Stanton, William J.1996. Prinsip Pemasaran (terjemahan). Edisi 7,jilid 1.Erlangga.
Jakarta.
Sutisna, 2002, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran, Rosdakarya,
Bandung, Hal 11 –22.
Swasta, Basu & T. Hani Handoko.1987. Manajemen Pemasaran,Analisa Perilaku
konsumen . Yogyakarta: Liberty.

1.1.             Referensi Online

        www.google.com /Jurnal Pemasaran, Manajemen Pemasaran(Online, 20/8/2011).

         www.google.com / Jurnal Pemasaran, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi  Perilaku Konsumen (online, 20/8/2011).

0 komentar:

Posting Komentar